Majelis Tarjih dan Tajdid - Persyarikatan Muhammadiyah

Majelis Tarjih dan Tajdid
.: Home > Berita > AMIN ABDULLAH: Muhammadiyah Menghadapi Tantangan Posmodernitas

Homepage

AMIN ABDULLAH: Muhammadiyah Menghadapi Tantangan Posmodernitas

Rabu, 05-03-2014
Dibaca: 3914

Saat ini, sebenarnya Muhammadiyah tidak lagi berhadapan dengan soal Tradisi dan Modernitas, tapi lebih jauh lagi, sudah masuk pada cluster Posmodernitas. Sebagai gerakan Islam berkemajuan, ke depan Muhammadiyah berhadapan dengan perubahan zaman yang sangat kompleks, melebihi kompleksitas pada zaman abad pertama. Ada lima hal penting yang harus dihadapi oleh Muhammadiyah pada abad kedua ini, antara lain soal; 1) tradisi keilmuan dan pendidikan, 2) globalisasi, minoritas muslim di Barat, 3) peradaban, 4) Tantangan gerakan dakwah dan tajdid, serta 5) perdamaian dan dialog.

Demikian Prof. Dr. M. Amin Abdullah menyampaikan materi tentang Perjumpaan Tradisi, Modernitas dan Posmodernitas, pada Seminar Nasional I dengan tema "Muhammadiyah di Abad II: Dialektika Tradisi dan Modernitas Menuju Peradaban Utama, yang diadakan dalam rangka Munas Tarjih ke-28 pada hari Kamis, 27 Februari 2014, di Universitas Muhammadiyah Palembang. Selain Amin Abdullah, hadir pula sebagai narasumber Prof. Achmad Jainuri, M.A. Ph.D. yang menyampaikan makalah bagaimana mencari titik temu antara Tradisi dan Modernitas dalam Muhammadiyah. Sementara sebagai pembicara ketiga, Prof. Dr. Al Yasa Abubakar memberikan penjelasan tentang bagaimana tradisi memberi pengaruh yang sangat besar dalam masalah fikih di Indonesia.

Pada sesi tanya jawab, Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc. M.A. menyampaikan pendapat bahwa dalam diri Nabi Muhammad saw, ada tiga kategori yang dapat dilihat, yakni Muhammad sebagai manusia, Muhammad sebagai orang Arab dan Muhammad sebagai Nabi dan Utusan Allah. Hanya kategori yang ketigalah yang wajib dijadikan "uswah" oleh umat Islam.


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website